Selasa, 15 April 2014

makalah senam nifas

MAKALAH POSTER PERIODE POST PARTUM
SENAM NIFAS PASCA PERSALINAN
Untuk Persyaratan Memenuhi Tugas Mata Kuliah Reproduksi
    Dosen pengampu: Heriyanti, S.Kep., Ns, M.Kep

Disusun Oleh    PSIK VI B   
1.    Handoyo Utomo
2.    Nor. M. Zamroni
3.    Siti Dina Ita Purnamasari
4.    Suci Rohmawati
5.    Wulan Sari

PROGRAM S1 STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
2014

 
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL      i
DAFTAR ISI      ii
BAB I PENDAHULUAN        
A. Latar Belakang      1
B. Permasalah      2
BAB II SENAM NIFAS
A. Pengertian      3
B. Tujuan Senam Nifas     3
C. Manfaat Senam Nifas      3
D. Syarat Senam Nifas      4
E. Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas     4
F. Cara Melakukan Senam Nifas      4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan      10
B. Saran      10
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diberikan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas merupakan suatu hal yang sangat penting dan ikut menentukan berhasil tidaknya peran dan fungsi keluarga, dimana keluarga mendukung proses pemulihan ibu post partum. Pada masa nifas akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik meliputi ligamen-ligamen bersifat lembut dan kendor otot-otot tegang, uterus membesar postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada masa hamil. Berat badan akan bertambah menjadi 10-15kg sehingga proses persalinan berlangsung, (wiknjosastro, 2009).
Pada proses persalinan dinding panggul selalu tegang dan mungkin terjadi kerusakan pada jalan lahir, serta setelah persalinan otot-otot dasar panggul menjadi longgar karena diregang begitu lama saat hamil maupun bersalin dimana wanita sering mengeluh ‘kandung turun’ setelah melahirkan oleh karena ligamen, fasia dan jaringan alat genitalia menjadi kendur. Proses ini terjadi setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil atau tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi, psikologi karna proses persalinan.
Ada tiga alasan mengapa orang tidak melakukan senam nifas setelah persalinan. Pertama karena memang tidak tahu bagaimana senam nifas, kedua karna terlalu bahagia dan yang dipikir hanya si kecil, ketiga karna alasan sakit. Senam nifas sebaiknya dilakukan sebelum 24jam setelah post partum secara teratur setiap hari. Setelah 6jam persalinan normal atau 8jam setelah operasi SC, ibu sudah boleh melakukan mobilisasi dini termasuk senam nifas (Mutia Alisjahbana, 2008).
Jadi alasan kami tertarik mengambil judul senam nifas ini karena supaya meningkatkan motivasi ibu post partum agar melakukan senam nifas sebagai senam yang bisa memulihkan kembali  otot-otot  yang sudah kendor.
B.    Permasalahan
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang bagaimana teknik-teknik melakukan senam nifas post partum tanpa adanya rasa takut untuk melakukan senam tersebut.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian
Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan (Idamaryanti,2009).
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula (Ervinasby,2008).
Senam nifas dapat di mulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam pelaksanaanya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinyu (Alijahbana,2008).

B.    Tujuan senam nifas
Tujuan senam nifas di antaranya:
a.    Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
b.    Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula
c.    Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
d.    Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot pergerakan.
e.    Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f.    Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises

C.    Manfaat senam nifas
a.    Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal.
b.    Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan kehamilan.
c.    Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.


D.    Syarat senam nifas
Senam nifas dapat di lakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan sebagai berikut:
a.    Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
b.    Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit atau rumah bersalin, dan diulang terus di rumah

E.    Kerugian Bila Tidak Melakukan senam nifas
a.    Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan.
b.    Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan
c.    Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah)
d.    Timbul varises.

F.    Cara melakukan senam nifas
a.    Latihan senam nifas
1.    Hari pertama, sikap tubih terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mulut, Lakukan 5-10 kali.
Manfaat: Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses pemulihan tubuh
2.    Hari kedua, sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka. Lakukan 5-10 kali.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot lengan.
3.    Hari ketiga, sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ketiga lalu turunkan pantat keposisi semula. Ulangi 5-10 kali.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot daar panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan persalinan.
4.    Hari keempat, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga hitungan ketiga.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot punggung.
5.    Hari kelima, tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Manfaat : Latihan ini bertujuan untuk elatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha
6.    Hari keenam, Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90° lakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Manfaat : Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki.

b.    Gambar Senam Nifas
1.    Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

2.    Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

  3.    Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.


4   Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudian rileks.

  5.    Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

6.    Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.


7.    Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

8.    Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.


9.    Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.


10.    Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.


11.    Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

12.    Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kaki dan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

13.    Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.


Tujuan latihan Sikap tubuh terlentang menarik kaki sehingga paha membentuk 90°
a.    Menguatkan otot-otot punggung.
b.    Menguatkan otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga mengurangi resiko edema kaki
c.    Menguatkan otot-otot bagian perut.
d.    Menguatkan kembali otot-otot dasar panggul


BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula (Ervinasby,2008).

Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas merupakan suatu hal yang sangat penting dan ikut menentukan berhasil tidaknya peran dan fungsi keluarga, dimana keluarga mendukung proses pemulihan ibu post partum. Pada masa nifas akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik meliputi ligamen-ligamen bersifat lembut dan kendor otot-otot tegang, uterus membesar postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada masa hamil.

B.    Saran
Kami sebagai perawat menyarankan agar senam nifas ini dilakukan supaya membantu :
a.    Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
b.    Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula
c.    Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
d.    Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot pergerakan.
e.    Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f.    Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises





DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 97-115).
Bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-dan-menyusui.html diunduh tgl 21 okt.2010,10.13 AM
Blogs.unpad.ac.id/lidyasuhana/files/2010/04/Kebutuhan-dasar-ibu-nifas-PTM-6.pdf diunduh tgl 21 okt.2010,10.11 AM
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 71-76).
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 101-118).
Tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html diunduh tgl 21 okt.2010,10.14 AM
http://www.lusa.web.id/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-senam-nifas/
http://rahayu-heri.blogspot.com/
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-latihan senam.html










1 komentar:

Unknown mengatakan...

Trims atas infonya..
Untuk senam nifas ini dimualai sampai kalan dan dalam waktu berapa bulan...
dan untuk mencari baju senam wanita untuk senam nifas ini dimana ya...
moga sukses

Template by:

Free Blog Templates